Latar Belakang
Pada
era globalisasi saat ini, peningkatan kualitas masyarakat semakin meningkat.
Baik kualitas masyarakat dari segi ekonomi, kesehatan maupun keamanan. Dibalik
itu senua ternyata masih ada juga masyarakat yang masih mengalami kemiskinan.
Kemiskinan
terjadi terutama pada masyarakat yang berada dalam wilayah yang jauh dari perkotaan,
seperti masyarakat pedesaan yang memang mempunyai mata pencaharian sebagai
petani.
Sedangkan penghasilan sebagai petani itu pun, kadang – kadang masih kurang
untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehari – hari.
Dengan
adanya situasi dan keadaan seperti itu maka pemerintah sedang giat – giatnya
untuk melaksanakan pembangunan nasional di segala bidang, dimana pembangunan tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Pembangunan
nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk melaksanakan tujuan
nasional sebagaiman tercantum dalam alenia IV UUD 1945 yaitu melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan
ikut mencerdaskjan kehidupan bangsa serta melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasar perdamaian abadi dan kesejahteraan sosial.
Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, maka pembangunan dilaksanakan pada
berbagai sektor masyarakat. Salah satu sektor yang yang perlu dibenahi adalah sektor
ekonomi. Pembangunan nasional dapat diwujudkan dengan upaya penanggulangan kemiskinan,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu upaya yang dilakukan
adalah dengan cara mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM
MANDIRI). Program tersebut telah dicangankan sejak tahun 2007 sampai sekarang
ini. Salah satu program dari PNPM MANDIRI adalah PNPM MANDIRI Pedesaan yang
termasuk didalamnya adalah wilayah pedesaan. Program tersebut
diupayakan sebagai penyedia lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi rakyat
miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan, serta berhasil dalam menumbuhkan
kebersamaan dan partisipasi masyarakat.
Akan
tetapi untuk saat ini program tersebut masih menjadi
pertanyaan apakah program tersebut sudah berhasil atau belum, karena kenyataan
untuk saat ini masih banyak masyarakat yang ada di pedesaan
masih mengalami kesulitan dalam mencari penghidupan yang layak.
Pelaksanaan PNPM Di Kcamatan Krayan Kabupaten
Nunukan
a. Pelaksanaan
kegiatan bidang lingkungan
Pelaksanaan
kegiatan pada bidang lingkungan yang terdapat didalam Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MPD) adalah meminimkan efek
negatif dan memaksimalkan dampak positif dari setiap kegiatan kontruksi.
Mengingat
sejak dulu seluruh desa belum terjangkau Listrik Negara (PLN), Dengan semangat
gotong-royong dan swadaya masyarakat Krayan dalam melaksanakan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MPd) kini permasalahan krisis
penerangan dapat terselesaikan. Melalui Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Program Pengembangan Kecamatan (PNPM-PPK) pada 2007, di Kecamatan
Krayan telah berhasil dibangun pembangkit listrik tenaga microhidro (PLTMH)
sebanyak 2 unit. Sarana prasarana PLTMH tersebut masing-masing 1 unit dibangun di Cluster Desa Tang Paye (2
desa) dengan kapasitas 7,5 KVA, panjang jaringan transmisi 1.500 m dengan biaya
Rp 349.941.700 dan dimanfaatkan oleh
235 jiwa. Satu unit di Cluster
Desa Pa’ Kebuan (3 desa) dengan kapasitas 10 KVA, panjang jaringan transmisi
2000 m dengan biaya Rp 340.403.800 dan dimanfaatkan oleh 254
jiwa.
Tidak
hanya itu, pada pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan di tahun 2009, di
Kecamatan Krayan kembali berhasil dibangun PLTMH sebanyak 3 unit yang mana PLTMH tersebut masing-masing dibangun di Cluster Desa Long Umung (8 desa)
dengan kapasitas 15 KVA, dengan menelan biaya Rp 349.898.000 dan dimanfaatkan
sebanyak 441 jiwa, Cluster Desa Buduk Kubul (3 desa)
dengan kapasitas 10 KVA, dengan panjang
jaringan transmisi 1.900 m dengan biaya Rp 349.614.000 dan dimanfaatkan
oleh 184
jiwa, dan Cluster Desa Long Puak (3 desa) dengan kapasitas 10 KVA,
panjangjaringan transmisi 1.800 m dengan biaya Rp 349.700.400 dan dimanfaatkan oleh 134
jiwa. Dengan telah dibangunnya 5
unit PLTMH di Kecamatan Krayan, mimpi sebagian masyarakat Krayan telah terwujud
dan cahaya terang telah hadir di tengah kegelapan malam Kawasan Taman Nasional
Kahayan Mentarang.
Masyarakat
yang pada mulanya menjadi objek pembangunan kini dapat menjadi subjek dari
pembangunan tersebut, sehingga terbentuk LKM dan KSM dalam pelaksanaan PNPM
Mandiri. Aspirasi yang disampaikan masyarakat dari tingkat RT kemudian
disampaikan pada forum di Desa dan dibahas menjadi skala prioritas yang
tertuang didalam PJM Pronangkis ( perencanaan jangka menengah program
penanggulangan kemiskinan) dalam pembangunan didaerahnya dan aspirasi inilah
yang akan menjadi faktor dominan terciptanya masyarakat yang peduli dalam
pembangunan. Sama halnya dengan adanya undang-undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang pemerintahan daerah, yang mana memberikan kewenangan kepada daerah
secara luas, nyata dan bertanggung jawab. Pemberian kewenangan tersebut membuka
peluang kepada daerah agar leluasa mengatur dan melaksakan fungsi-fungsinya
atas prakarsa sendiri, berdasarkan dengan kepentingan serta preferensi publik
setempat dan potensi daerah.
b. Pelaksanaan
Kegiatan Pada Bidang Ekonomi
Pelaksanaan
kegiatan pada bidang ekonomi ini merupakan pelaksanaan kegiatan yang bertujuan
untuk memberikan keterampilan dalam rangka menunjang pendapatan. Dalam hal ini,
yang dimaksud keterampilan adalah bahwa setiap masyarakat/warga pasti memiliki
potensi atau kemampuan yang ada didalam dirinya masing-masing. Akan tetapi yang
menjadi faktor utama tidak tergalinya potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh
masyarakat tersebut adalah tidak adanya biaya atau modal yang dapat menunjang
potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat tersebut.
Dalam
pelaksanaan kegiatan dibidang ekonomi ini, PNPM-MPD di Kecamatan Krayan ini
lebih mengarah kepada kegiatan yang berbentuk pemberian pinjaman dana secara
berkelompok untuk mengembangkan usaha baru serta menambah modal usaha yang
telah ada. Melalui kegiatan pada bidang ekonomi tersebut diharapkan bahwa
nantinya masyarakat yang mendapatkan atau menerima bantuan modal tersebut dapat
lebih meningkan kualitas sumberdaya manusia atau potensi yang dimilikinya untuk
menuju kepada kesejahteraan kehidupan. Dalam hal ini ketua KSM harus bertanggung
jawab penuh terhadap dana bergulir yang telah diberikan tersebut. Karena ketua
KSM merupakan pelaksana dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan
untuk didanai oleh LKM melalui berbagai dana yang mampu untuk digalang atau
diterima guna terlaksana dan berjalanya program kegiatan dana bergulir di
Kecamatan Krayan yang sudah pasti tujuan utamanya adalah pengembangan modal
usaha ekonomi.
Faktor
Pendukung dan Faktor Penghambat
a. Faktor
Internal
Kualitas
sumber daya manusia yang dimiliki oleh LKM (lembaga keswadayaan masyarakat)
yang ada di Kecamatan Krayan dan sebagai faktor internal pada umunya sudah
tergolong cukup baik. Hal ini dilihat dari latar belakang pendidikan dari para
anggota LKM bervariasi antara lain adalah lulusan SMA, dan S1.
Dalam
hal ini bisa dikatakan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki LKM Kecamatan
Krayan sudah cukup baik untuk dapat menjadi perwakilan masyarakat dalam
menyampaikan aspirasi atau usulan dari masyarakat setempat. Tetapi sebenarnya yang
menjadi masalah disini adalah bahwa diantara anggota LKM ini ada oknum-oknum
yang menyelewengkan kepercayaan yang diberikan kepada mereka. Sebagai contoh
misalnya saja ketika LKM melakukan pendataan kepada warga miskin, ada oknum
dari LKM tersebut yang secara tidak langsung mendata dan mengikutsertakan
keluarga mereka yang dalam hal ini masih bisa dikatakan mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dengan melihat keadaan tersebut, fasilitator PNPM Mandiri
beserta aparatur Desa yang merupakan
pendamping untuk berjalannya program tersebut dapat secara langsung memberikan
bimbingan dan melakukan evaluasi agar hal tersebut tidak terjadi selama
berjalannya program PNPM Mandiri di Kecamatan Krayan.
b. Partisipasi
Masyarakat
Dalam
pelaksanaan PNPM Mandiri di kecamatan Krayan, masyarakat terlibat secara
langsung. Masyarakat berhak untuk menentukan sendiri program dan kegiatan yang
dapat menunjang pelaksanaan terhadap penanggulangan kemiskinan, sehingga
masyarakat dapat bergotong royong membangun kemandirian dalam pengembangan lingkungan,
dan ekonomi masyarakat dengan pemerintahan daerah dan kelompok-kelompok
masyarakat lainnya yang peduli dengan kondisi masyarakat setempat yang representatif, mengakar dan kondusif bagi
perkembangan modal sosial (social capital) masyarakat dimasa mendatang.
Pelaksanaan
PNPM Mandiri Pedesaan merupakan program pembangunan yang menggunakan pendekatan
berbasis pemberdayaan kepada masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan. Dengan
semakin meningkatnya pola pemberdayaan pada masyarakat,secara tidak langsung
akan mempengaruhi kualitas kehidupan masyarakat yaitu meningkatnya tingkat
perekonomian dan peningkatan kesejatraan masyarakat.
Salah
satu bentuk pemberdayaaanya adalah masyarakat dilibatkan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan dari PNPM Mandiri yaitu mencakup bidang lingkungan, dan
bidang sosial melalui Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) beserta pemerintahan
daerah. Namun tidak semua masyarakat terlibat dan masuk kedalam kepengurusan
LKM. Partisipasi atau keterlibatan masyarakat disini sebagai inisiator,
pelaksanaan kegiatan bidang lingkungan, dan bidang ekonomi dilaksanakan bersama
oleh LKM beserta masyarakat berdasarkan pada keinginan dan usulan dari
masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan
bahwa partisipasi masyarakat dapat dijadikan sebagai faktor pendukung dalam
Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedasaan
(PNPM-MPD) dalam rangka pembangunan dan peningkatan kesejatraan masyarakat yang
ada di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan.
E.
Kesimpulan
Kemiskinan merupakan hal yang yang
biasa dalam kehidupan saat ini, walaupun memang banyak kita ketahui bahwa
banyak orang yang memang hidup mewah. Apalagi kemiskinan yang terjadi di daerah
pedesaan yang masyarakatnya kebanyakan mempunyai mata pencaharian sebagai
petani yang berpenghasilan tidak tetap
dan sering kali tidak mencukupi kebutuhan sehari – hari. Oleh karena itu salah
satu caraa untuk megatasi kemiskinan atau dengan kata lain untuk melakukan
pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat miskin adalah dengan program PNPM
MANDIRI. Karena dengan program tersebut masyarakat merasa cukup terbantu dalam
bidang infrastruktur , perekonomiannya dan dapat mengembangkan potensinya,
sehingga mereka mendapat kesempatan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang
layak atau mereka juga sudah mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,
sehingga mereka tidak harus menggantungkan hidupnya dengan mata pencahariannya
sebagai petani.
Pelaksanaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan pada
kegiatan yang mencakup bidang lingkungan, dan ekonomi, dalam pelaksanaanya
sudah dapat berjalan dan terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat melalui
kegiatan dari pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan yang telah sesuai dengan usulan
dan kebutuhan masyarakatnya seiring dengan terlaksananya program tersebut, maka
proses pemberdayaan sudah berjalan dengan baik
PNPM MANDIRI memang sudah banyak
dilaksanakan, akan tetapi banyak kendala – kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan program tersebut, antara lain karena kurangnya partisipasi dari
masyarakat dalam keikutsertaan program tersebut. Tetapi hal itu dapat diatasi
dengan memberikan pengertian dan pengetahuan akan pentingnya program tersebut untuk
meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan adanya program tersebut diharapkan
dapat menjadi salah satu cara dalam mengatasi kemiskinan dan meningkatkan
kesejahteraan bagi masyarakat pedesaan terutama masyarakat di Kecamatan Krayan.
Saran
Memang sekarang ini program PNPM
MANDIRI sudah terlaksana, akan tetapi akan laebih baik apabila adanya kerjasama
yang baik antara masyarakat dan pemerintah agar pelaksanaan program tersebut
dapat berjalan dengan baik dan masyarakat pedesaan dapat meningkat
kesejahteraan hidupnya
0 komentar:
Posting Komentar